Tampang

Subsidi Dipangkas, Pajak Naik, Daya Beli Masyarakat Kian Tertekan!

13 Mei 2025 23:51 wib. 39
0 0
kebijakan fiskal Indonesia yang menekan daya beli masyarakat kecil
Sumber foto: Google

Kenaikan Pajak yang Menggerus Konsumsi

Pemerintah menaikkan tarif PPN dari 10% menjadi 11% dan berencana menaikkannya lagi menjadi 12% dalam waktu dekat. Hal ini secara langsung berdampak pada harga barang konsumsi dan jasa, memukul daya beli masyarakat yang sudah tertekan pasca pandemi.

“PPN naik artinya semua harga naik. Yang terdampak paling besar justru rumah tangga dengan penghasilan menengah ke bawah,” ujar Rini, ekonom dari LPEM UI.

Bagi banyak warga, pendapatan tidak naik signifikan, sementara pengeluaran terus meningkat. Akibatnya, konsumsi rumah tangga sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia justru melemah.

Kebijakan Tidak Sinkron dengan Realitas Sosial

Para pengamat menyebut bahwa arah kebijakan fiskal Indonesia cenderung berpihak pada kestabilan makro ekonomi, tapi abai terhadap realitas mikro di lapangan. Target defisit rendah dan penerimaan negara tinggi memang penting, namun jika dilakukan dengan menekan rakyat kecil, maka efek domino sosialnya akan luas.

“Keseimbangan fiskal tidak boleh dibangun dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat,” tegas Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS. “Tanpa proteksi sosial yang memadai, kebijakan seperti ini hanya akan memperlebar kesenjangan.”

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Sujud sahwi
0 Suka, 0 Komentar, 2 Jun 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?