Model Bisnis Bakar Uang Gagal Beradaptasi
Selama bertahun-tahun, banyak startup bertahan dengan strategi “bakar uang” — mengandalkan suntikan dana investor untuk menggaet pengguna tanpa fokus pada profitabilitas. Ketika pendanaan makin sulit di era post-pandemi, banyak di antaranya limbung.
“Model bisnis yang tidak realistis akhirnya tumbang ketika investor mulai minta hasil nyata,” kata Indah.
Selain itu, ketergantungan pada pertumbuhan user tanpa mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang menjadi titik lemah. Banyak startup gagal melakukan pivot ketika tren pasar berubah.
Ekosistem yang Belum Siap Melindungi Pekerja Digital
Di balik kilau dunia digital, perlindungan terhadap tenaga kerja startup nyaris tidak memadai. Banyak karyawan dikontrak dalam sistem outsourcing atau status ‘kemitraan’, tanpa jaminan sosial memadai.
“Dibalik hoodie dan kantor open space, ada realitas kerja yang rapuh,” tambah Indah.