Tampang

Sri Bintang Pamungkas: Pasca Jokowi Lengser, Perjanjian yang Merugikan Indonesia Bisa Dibatalkan

9 Nov 2017 09:54 wib. 4.961
0 0
joko widodo

Mungkin saja beberapa Pebisnis Asing tertarik untuk membeli beberapa Fasilitas, seperti Pelabuhan Udara, Pertamina, atau Tambang Migas dan Minerba... tapi mereka juga khawatir tentang risiko situasi Pasca Jokowi. Tentu dalam pikiran mereka, Pemimpin baru Pasca Jokowi bisa membatalkan semua perjanjian dan jual-beli yang merugikan Indonesia... dengan alasan itu dilakukan oleh Rezim masa lalu yang dijatuhkan.Termasuk utang-utang luar negeri yang dibuat Jokowi dan sebelumnya pun bisa dibatalkan, karena jumlahnya sudah sampai pada tingkat yang membahayakan, dibuat secara ngawur, dan merugikan Negara.Sementara itu, waktu Jokowi pun habis. Demikian pula para Menteri dan Pejabat Tinggi di Rezimnya, termasuk para Wakil Rakyat, sudah tidak tahan untuk tidak merampok kekayaan Negara... selagi sempat.

Sudah tidak ada lagi rasa percaya, apalagi suka kepada Jokowi. Mungkin masih ada beberapa yang kasihan kepada Jokowi, berharap sesuatu yang ajaib terjadi, dan beberapa ribu Wong Sala yang masih ingin melihat pesta pernikahan anaknya yg konon Hedonis dengan 8,000 undangan. Mantan Menpan bilang itu haknya Jokowi... Mestinya juga hak Rakyat untuk berpendapat lain. Selebihnya dari mereka yang mendukung mencibir Jokowi. Aura Kerakyatan yang dulu dibuat-buat dengan berbagai cara, seperti blusukan dan lain-lain seperti orang kesurupan, sudah hilang...

Dua bulan ke depan yang menentukan ini memang menjadi taruhan. Persis seperti jaman menjelang Mei 1998. Panglima TNI membawa para pimpinan TNI meninggalkan Jakarta, pada saat Jakarta terbakar, sekalipun Maret itu Soeharto terpilih lagi untuk ke tujuh kalinya... Bahkan sebagian dari para Menterinya pun memutuskan mengundurkan diri. Dua bulan ke depan ini, semua itu bisa terjadi.

Tidak dipungkiri, bahwa RRC adalah mitra baik Jokowi, atau sebaliknya. Mitra dalam artian hubungan yang tidak wajar karena bisa merupakan kejahatan yang bisa membahayakan keselamatan Rakyat, Bangsa dan Negara. Mereka datang beramai-ramai sebagai pekerja, bisa jutaan jumlahnya, lalu menetap dengan KTP WNI, dan tidak mau balik.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?