Lukman Leong, seorang Pengamat Komoditas dan Pasar Uang, menjelaskan bahwa kenaikan nilai tukar rupiah dan mata uang regional pada umumnya terhadap dolar AS terjadi seiring dengan data inflasi AS yang lebih rendah. Hal ini membuat probabilitas The Fed memangkas suku bunga pada bulan November mendatang semakin meningkat.
Leong mengatakan, "Namun, pernyataan hawkish dari Jerome Powell dalam FOMC menahan penguatan yang lebih lanjut." Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian terkait dengan kebijakan moneter The Fed yang mempengaruhi pergerakan mata uang regional, termasuk rupiah.
Melihat kondisi ini, pasar keuangan Indonesia perlu waspada terhadap potensi volatilitas mata uang yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter The Fed dan juga berbagai faktor makroekonomi global. Terutama, dengan kondisi ekonomi global yang dinamis dan sering kali tidak terduga, maka berbagai pihak harus mampu mengantisipasi potensi perubahan dalam arus investasi dan juga pergerakan mata uang secara lebih cermat.