Eksodus para jutawan dari Inggris memang telah terjadi secara reguler. Sejak periode 2017 hingga 2023, setidaknya 16.500 jutawan telah meninggalkan Inggris. Migration tercepat dari orang kaya global tercatat pada tahun ini, melebihi rekor tahun lalu dengan jumlah 8.000 orang, menurut laporan Henley Private Wealth Migration.
Kondisi ini menimbulkan dampak signifikan bagi Inggris. Dari 15 negara dengan jumlah jutawan terbanyak, Inggris mengalami migrasi orang kaya paling banyak. Selain itu, berdasarkan data, Inggris adalah salah satu dari tiga negara, di samping Jepang dan Hong Kong, yang mengalami penurunan jumlah jutawan terbanyak selama satu dekade sejak 2013. Sebaliknya, jumlah orang kaya bertambah di AS, Kanada, Australia, Jerman, dan Prancis pada periode yang sama.
Brexit dipandang sebagai salah satu penyebab utama dari penurunan ini. Brexit membatasi kebebasan orang bergerak antara Inggris dan Uni Eropa serta meningkatkan hambatan baru untuk perdagangan dan investasi. Selain itu, ketidakpastian politik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan guncangan ekonomi lainnya juga turut memperparah situasi, termasuk perang di Ukraina dan lonjakan harga energi.
Dampak dari migrasi massal para miliuner ini menjadi sorotan utama dalam dunia ekonomi global. Hal ini mengingat peran penting orang kaya dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perpindahan besar-besaran dari Inggris menuju negara lain dapat membawa dampak serius terhadap perekonomian Inggris dalam berbagai sektor, terutama sektor keuangan dan investasi.