Aas optimis, waktu yang memang kurang dari dua bulan bakal terserap maksimal. Hal itu dikarenakan segala pembangunan dan program pemberdayaan masyarakat sudah disusun dan terjadwal. "Dalam waktu dekat dana desa tersebut akan kami gunakan dan yakin bakal terserap sesuai dengan perencanaan awal. Termasuk kesiapan SDM juga sudah disiapkan," ujarnya.
Seperti diketahui, dana desa tahap dua sudah mulai dicairkan secara bertahap kepada sleuruh desa dengan nilai Rp60 miliar. Dana desa tersebut akan dikucurkan kepada 165 desa dengan besaran variatif sesuai dengan berbagai indikatornya. "Saat ini kami masih menunggu pengajuan dari setiap desa sesuai dengan APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Beberapa desa sudah dicairkan dan yang belum cair diharapkan secepatnya menyerahkan persyaratan administrasi," kata Kepala Bidang Penataan dan Pengelolaan pada DPMD Kabupaten Bandung Barat, Rambey.
Menurut dia, bila dilihat dari jumlahnya, dana desa tahap dua tersebut lebih kecil dibanding dengan tahap satu. Proses pencairan dana desa dibagi dua tahap. Tahap satu sebesar 60 persen dan tahap dua 40 persen. Sementara desa yang paling besar untuk mendapatkan dana desa tersebut yakni Desa Citatah Kecamatan Cipatat dengan nilai Rp426 juta. Sedangkan desa penerima dana desa terkecil yakni Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang yakni Rp328 juta.
Dia menjelaskan, perbedaan desa penerima tersebut dipengaruhi luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin serta indek kesulitan geografis. "Penentuan besaran anggaran yang diterima desa untuk dana desa ini kita ambil data dari Bapeda (Badan Perencanaan Daerah) dan BPS (Badan Pusat Statistik). Kalau pengalokasiannya ya buat pemberdayaan dan pembangunan, tergantung kebijakan desa masing-masing," tandasnya.