Lanjutnya, Pertamina Bunyu memungkinkan berinvestasi, tetapi belum ada kejelasan berapa tahun rencana PLN Tarakan akan menggunakan gas dari Bunyu. Setidaknya, harus ada kepastian proses jangka panjang.
Secara teknis, kata Ali, terkadang gas yang disuplai ke Tarakan kapasitasnya berlebihan, sementara daya tampung PLN Tarakan tidak memadai. Pertamina harus menutup sumur sementara.
“Jika gas yang kami kirimkan itu ternyata kepenuhan, maka otomatis yang dikirim itu akan kembali ke kami karena tidak tertampung. Katup yang harusnya terbuka ke sana, malah terbuka ke saluran kami sehingga itu bisa mengakibatkan kerusakan fasilitas milik Pertamina,” jelas Ali.
Sementara itu, Humas Pertamina Asset 5 Bunyu, Wahyu Oetomo menambahkan, saat ini pihaknya berupaya memaksimalkan suplai gas ke PLN ULK Tarakan. Namun terkadang pasokan gas sangat fluktuatif. Hal inilah yang kerap dialami pihaknya.