“Banyak tambahan, jadi kami tidak khawatir. Untuk di sisi lain, dari PT Idec juga akan kami upayakan. Tetapi saat ini pasokan batu baranya yang kurang hanya saja mereka sudah memiliki PLTU berkekuatan 7 MW,” beber Riza.
Sementara gardu induknya, lanjut Riza, sudah mulai dibangun di Tanjung Redeb, Tanjung Selor dan Malinau. Sehingga akan dihubungkan dari Kalimantan Timur hingga ke Kalimantan Utara. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) penyelesaiannya ditargetkan dalam 2020.
“Makanya kami butuh dukungan pembebasan lahan untuk tower transmisi dan jaringan transmisi,” tutupnya.
Sementara itu, rencana penambahan suplai gas dari Pertamina Bunyu ke PLN Tarakan sebesar 6 MMSCFD sangat memungkinkan.