Pada kuartal I tahun 2024, terjadi peristiwa menarik dalam pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. Amerika Serikat (AS) diketahui mengalami pertumbuhan ekonomi di bawah perkiraan yang sebelumnya telah ditetapkan. Hal ini merupakan sinyal peringatan bagi negara-negara lain terkait dinamika pertumbuhan ekonomi global. Sementara itu, Singapura juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang di bawah ekspektasi, menurut data dari Channel News Asia. Meskipun demikian, kabar baik datang dari Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi negara ini berhasil melampaui perkiraan yang ada. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai 5,11 persen.
Pertumbuhan ekonomi AS merupakan sorotan utama, dengan hasil yang lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya. Realisasi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I ini menunjukkan angka yang lebih rendah dari proyeksi awal yang telah ditentukan. Sementara, ekonomi Singapura juga mengalami defisit pertumbuhan, hanya tumbuh sebesar 2,7% secara tahunan pada kuartal I-2024. Angka ini jauh di bawah ekspektasi para ekonom yang sebelumnya diungkapkan dalam survei Bloomberg, yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura sebesar 3%. Sektor jasa menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Singapura, terutama berkat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.
Di sisi lain, prestasi Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2024 ini cukup mengesankan. Pertumbuhan sebesar 5,11 persen yang berhasil dicapai oleh Indonesia didukung oleh sektor industri pengolahan, yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi negara ini. Suksesnya sektor industri pengolahan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi contoh yang patut diperhatikan bagi negara-negara lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi di tengah tantangan global yang semakin kompleks.