Hati merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia. Hati yang bersih dan jernih akan membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan, namun hati yang kotor dan tercela akan membawa penderitaan dan ketidakbahagiaan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dan merawatnya dengan baik. Dalam konteks keagamaan, menata hati supaya bersih adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mohon ampun agar dijauhkan dari pikiran kotor.
Menata hati supaya bersih adalah sebuah proses yang harus dilakukan secara konsisten dan kontinyu. Hal ini melibatkan zikir, doa, dan istighfar sebagai bentuk pengingatan dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Islam sebagai agama yang mengajarkan kasih sayang, kebersihan hati, dan perlunya memohon ampunan kepada Allah SWT, memberikan panduan-panduan yang jelas dalam melestarikan kebersihan hati.
Pertama-tama, untuk menata hati supaya bersih dan mohon ampun kepada Allah SWT, seorang muslim perlu senantiasa melakukan zikir. Zikir adalah sebuah aktivitas spiritual yang dilakukan untuk mengingat Allah SWT. Melalui zikir, hati seseorang akan menjadi tenang dan tenteram. Kata "La ilaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah) merupakan kalimat yang sering diucapkan dalam zikir, yang secara tidak langsung mengingatkan bahwa tidak ada yang layak disembah kecuali Allah SWT. Dengan sering berzikir, hati seseorang akan terjaga dari pikiran-pikiran kotor dan terhindar dari godaan syaitan.