Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah melakukan perombakan direksi Perum Bulog. Penunjukan Wahyu Suparyono sebagai direktur utama Perum Bulog menggantikan Bayu Krisnamurthi merupakan salah satu hasil dari perombakan tersebut. Seiring dengan itu, Mayjen TNI (Purn.) Marga Taufiq dilantik sebagai wakil direktur utama, serta terjadi pergantian posisi direktur human capital dari Purnomo Sinar Hadi menjadi Sudarsono Hardjosoekarto. Rangkaian perubahan ini dijalankan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-73/DHK.MBU.A/09/2024, sebagaimana diungkapkan dalam siaran pers Perum Bulog.
Perubahan dalam direksi Perum Bulog merupakan langkah penting untuk menghadapi dinamika di sektor ketahanan pangan nasional. Penggantian posisi direktur utama serta wakil direktur utama Perum Bulog merupakan langkah strategis dalam menciptakan inovasi dan perubahan positif dalam mengelola perusahaan. Keputusan tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap strategi dan kebijakan dalam mendukung program ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Sebelum menjabat sebagai direktur utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono telah memegang posisi Direktur Utama ASABRI. Hal ini menunjukkan pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya dalam mengelola lembaga besar, serta diharapkan mampu membawa inovasi dan perubahan positif bagi Perum Bulog. Pengalaman manajerial yang dimiliki Wahyu Suparyono di ASABRI diharapkan mampu menjadi modal berharga dalam menghadapi dinamika bisnis dan kebutuhan strategis Perum Bulog.
Sementara itu, penunjukan Mayjen TNI (Purn.) Marga Taufiq sebagai wakil direktur utama juga menarik perhatian. Sebelumnya, Marga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Ia juga memiliki pengalaman di bidang militer, seperti pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan Pangdam XVI/Pattimura. Keterkaitan Marga dengan Prabowo Subianto, seorang tokoh yang kini menjabat sebagai presiden terpilih periode 2024-2029, dapat menjadi nilai tambah dalam menguatkan hubungan antara Perum Bulog dan pemerintah. Hubungan yang erat antara Marga dan Prabowo tentu diharapkan bisa menciptakan sinergi yang kuat antara Perum Bulog dan kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan.