SPAI menuntut agar potongan biaya oleh platform dikurangi drastis menjadi hanya 10 persen atau bahkan dihapuskan sepenuhnya. Selain itu, mereka juga menuntut transparansi dan kejelasan tarif yang adil untuk semua jenis layanan, baik untuk penumpang, barang, maupun makanan.
Tak hanya soal potongan, SPAI juga mengkritik sistem prioritas order yang dinilai diskriminatif, di mana hanya pengemudi tertentu yang mendapatkan akses lebih dulu melalui skema seperti GrabBike Hemat, slot, dan aceng di Gojek. Mereka mendesak Kementerian Ketenagakerjaan segera mengeluarkan regulasi yang melindungi hak-hak para pengemudi ojol dan kurir.
Aksi ini mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Garda Indonesia. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa demo ini sebagai protes atas pelanggaran regulasi oleh platform digital. Ia mengingatkan bahwa sesuai Keputusan Menteri Perhubungan (KP) 1001 Tahun 2022, biaya sewa aplikasi maksimal hanya 15 persen dengan tambahan 5 persen untuk kesejahteraan pengemudi.