Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) saat ini menghadapi tekanan besar akibat pandemi Covid-19. Bantuan ini seharusnya menjadi angin segar bagi para mahasiswa yang membutuhkan, namun kini diimbangi dengan ancaman putus kuliah akibat berbagai faktor eksternal yang sulit dihindari. Sebagian besar penerima KJMU, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, masih harus berjuang keras untuk tetap bertahan dan menyelesaikan pendidikan mereka. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak terkait di dalam dunia pendidikan.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh penerima KJMU adalah kesulitan finansial. Meskipun mereka telah menerima bantuan dari program ini, namun kondisi pandemi membuat banyak dari mereka kehilangan sumber pendapatan. Banyak dari para penerima KJMU yang sebelumnya bekerja paruh waktu untuk membiayai pendidikan mereka, kini harus terpaksa mengurangi jam kerja atau bahkan kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini mengakibatkan mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari.