Ia menjelaskan bahwa dari 26,58 juta jiwa sebanyak 9,68 juta jiwa berada pada kondisi snagat miskin atau sekitar 3,72 persen.
“Jadi inilah kelompok yang seharusnya pertama mendapatkan support atau intervensi karena 9,7 juta jiwa yang harus kita angkat paling tidak keluar dari kategori sangat miskin,” jelasnya kembali.
Jika dilihat dari persentase per wilayahnya, sebesar 79 persen kemiskinan terbesar berada di kawasan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali. Sisanya sebanyak 21 persen berada di kawasan timur Indonesia.
Adapun upaya pemerintah yang akan dilakukan untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan mendorong peningkatan daya saing, produktivitas dan investasi sehingga hal itu akan memperkuat fundamental ekonomi nasional.