Harapan yang semakin kuat terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September mempengaruhi kinerja Treasury AS dan dolar, sehingga mengurangi biaya peluang memegang emas, yang pada akhirnya mendukung kenaikan harga emas. Selain itu, meningkatnya risiko geopolitik juga memberikan dorongan tambahan.
Kendati lonjakan harga emas kemungkinan memiliki dampak pada permintaan emas oleh bank sentral tahun ini, tren jangka panjang pembelian bersih tetap terjaga. Data survei bank sentral terbaru menyoroti beberapa alasan, seperti peran emas sebagai penyimpan nilai dan kinerjanya di masa krisis, mengapa bank sentral tetap antusias untuk mengakumulasi emas.
Sepanjang beberapa bulan terakhir, bank-bank sentral menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam mengakumulasi emas, meskipun tingkat permintaan yang dilaporkan secara keseluruhan sedikit menurun seiring dengan kenaikan harga emas ke level tertinggi baru. Di bulan Juli misalnya, bank-bank sentral global melaporkan melalui IMF bahwa mereka telah menambah 37 ton secara bersih ke cadangan resmi. Ini mencerminkan peningkatan sebesar 206% dibandingkan bulan sebelumnya dan merupakan total bulanan tertinggi sejak Januari.
Pertama, Bank Sentral Turki berhasil meningkatkan cadangan emas resminya sebanyak 4 ton, dengan 14 bulan berturut-turut melakukan pembelian bersih. Cadangan emas mencapai rekor tertinggi baru, yakni 589 ton, melampaui rekor sebelumnya sebesar 587 ton pada Februari 2023.