Sistem pembayaran yang tampak ringan membuat masyarakat kehilangan kontrol. Tak sedikit yang menggandakan paylater untuk kebutuhan konsumtif, bukan kebutuhan mendesak.
Pengawasan dan Literasi Masih Lemah
Meski OJK telah mengatur fintech lending, banyak penyedia paylater yang belum berada dalam pengawasan ketat. Edukasi kepada konsumen pun masih minim. Pengguna muda, khususnya Gen Z, paling banyak menggunakan paylater namun juga menjadi kelompok yang paling rentan gagal bayar.
“Banyak masyarakat tak sadar bahwa paylater pada dasarnya adalah utang, dengan bunga dan risiko gagal bayar yang nyata,” jelas Rinaldi, peneliti ekonomi digital dari IDEC.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Beberapa solusi mendesak yang disarankan para pakar dan pengamat: