Tampang.com | Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 1,2% pada awal kuartal II 2025. Namun, kenaikan tersebut belum diikuti oleh penurunan harga pangan di pasar, yang justru masih menunjukkan tren tinggi. Hal ini memunculkan tanda tanya besar: siapa sebenarnya yang menikmati keuntungan di tengah kenaikan nilai tukar petani?
Petani Diuntungkan, Tapi Konsumen Tetap Terbebani
Kenaikan NTP menjadi indikator membaiknya kesejahteraan petani karena mereka mendapatkan harga jual yang lebih baik dibandingkan biaya produksi. Namun di sisi lain, masyarakat sebagai konsumen akhir masih harus membeli kebutuhan pokok dengan harga tinggi, terutama untuk beras, cabai, dan daging ayam.