Namun, logam lainnya, seperti tembaga, aluminium, seng, dan timbal, mengalami penurunan harga. Hal ini menunjukkan kompleksitas pasar logam dan perubahan harga yang beragam tergantung pada faktor-faktor pasar yang berbeda.
Pada tahun 2024, harga nikel mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi suplai maupun permintaan. Sentimen negatif terhadap harga nikel dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sementara stabilitas ekonomi makro China turut berkontribusi dalam meningkatkan harga nikel.
Meskipun demikian, peningkatan produksi nikel dari Indonesia dan China berpotensi untuk membatasi kenaikan harga nikel di pasar global. Seiring dengan itu, tren harga nikel di tahun-tahun mendatang perlu diawasi secara cermat untuk memahami dampaknya terhadap pasar komoditasglobal.