Keadaan pendapatan yang stagnan masih bisa dianggap lebih baik daripada melihat kondisi Pemutusan Hubungan Kerja yang mengalami peningkatan signifikan di Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa selama periode Januari-Mei 2024, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 27.222 orang, meningkat 48,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 18.333 orang.
Dengan berbagai kondisi tersebut, aktivitas ekonomi domestik mengalami perlambatan selama semester I 2024. Perlambatan tersebut berdampak pada realisasi penerimaan negara pada paruh pertama 2024 yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pemerintah mencatat bahwa realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri (DN) selama semester I mengalami kontraksi sebesar 11% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan kondisi tersebut, pajak sektor industri perdagangan juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 0,8% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut, meskipun masih berada pada level optimistis atau di atas 100. IKK yang dirilis Bank Indonesia terakhir pada Juni 2024 berada pada level 123,3, jauh lebih rendah dibanding pada bulan Mei 2024 yang sebesar 125,2, bahkan mengalami penurunan dari posisi per April 2024, yaitu sebesar 127,7.