Kelas menengah di Indonesia saat ini sedang mengalami tekanan daya beli yang cukup signifikan. Mereka harus berurusan dengan gaji yang stagnan sementara harga-harga barang melonjak. Hal ini menyebabkan masyarakat kelas menengah untuk menahan diri dalam melakukan pembelian.
Ekonom INDEF, Abdul Manap, mengungkapkan bahwa penurunan daya beli sangat nyata pada tahun 2024, yang terlihat dari penurunan penerimaan pajak yang mencolok. Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja di berbagai sektor industri. Disamping itu, naiknya harga-harga makanan pokok juga menjadi pemicu penurunan daya beli, sementara gaji para pegawai relatif stagnan.
Inflasi bahan makanan di Indonesia telah terjadi sejak Januari 2024 dan mencapai level tertinggi pada Maret sebesar 10,33%. Data bulan Mei menunjukkan bahwa inflasi bahan makanan masih tinggi, yakni sebesar 8,14%, jauh di atas kenaikan gaji pegawai swasta di Indonesia, yaitu 4,9% pada periode 2020-2024. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga mencatat bahwa 40 juta pekerja di Indonesia masih memiliki gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Angka tersebut jauh di bawah target pendapatan per kapita tahun 2024, yaitu sebesar RP 7,45 juta per bulan.