Tampang

Mengapa Nilai Uang di Dunia Berbeda-beda? Ini Alasannya!

14 Feb 2025 10:53 wib. 75
0 0
Uang Kertas
Sumber foto: Pinterest

Selain faktor ekonomi domestik, kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral juga berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar. Bank sentral memiliki kewenangan untuk mengatur suku bunga dan jumlah uang yang beredar di pasar. Kenaikan suku bunga, misalnya, dapat menarik investor asing, sehingga meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut. Di sisi lain, jika bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya, nilai mata uang dapat terdepresiasi karena meningkatnya jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu, kebijakan moneter menjadi kunci untuk memahami fluktuasi nilai tukar.

Faktor lain yang sering kali diabaikan adalah stabilitas politik dan sosial. Negara yang mengalami ketidakstabilan politik atau konflik cenderung memiliki nilai tukar yang lebih rendah. Investor asing akan menghindari berinvestasi di negara yang berisiko tinggi, sehingga mengurangi permintaan terhadap mata uang daerah tersebut. Stabilitas politik sangat penting dalam menciptakan kepercayaan bagi investor, yang pada akhirnya berkontribusi pada nilai mata uang.

Perbedaan dalam neraca pembayaran juga dapat mempengaruhi nilai tukar. Negara dengan neraca perdagangan yang sehat—yakni lebih banyak ekspor daripada impor—cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat. Sebaliknya, negara yang mengimpor lebih banyak daripada mengekspor akan melihat nilai mata uangnya tertekan. Neraca pembayaran mencakup semua transaksi ekonomi antar negara, sehingga sangat relevan dalam analisis nilai tukar.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?