3. Persaingan dari Mata Uang Digital Negara
Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain, beberapa negara mulai merencanakan atau bahkan meluncurkan mata uang digital mereka sendiri. Misalnya, RRT telah meluncurkan uang digital yuan dan AS sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan digital dollar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mata uang digital dari negara-negara ini dapat menjadi pesaing serius bagi Bitcoin. Selain itu, pemerintah juga dapat menggunakan kebijakan moneter untuk mendukung mata uang digital nasional mereka, yang dapat membahayakan posisi Bitcoin sebagai aset digital yang dominan.
4. Spekulasi dan Volatilitas Pasar
Selain faktor-faktor eksternal yang telah disebutkan, spekulasi dan volatilitas pasar juga berperan dalam penurunan harga Bitcoin. Karakteristik pasar cryptocurrency yang cenderung volatil membuat harga Bitcoin cenderung naik turun dengan cepat. Hal ini menciptakan ketidakpastian di kalangan investor dan membuat mereka cenderung menjauhi aset-aset yang bersifat spekulatif. Seiring dengan itu, aksi jual besar-besaran di pasar cryptocurrency juga dapat memicu penurunan harga Bitcoin secara drastis.
5. Sentimen Negatif dan Persepsi Publik
Persepsi publik terhadap Bitcoin juga berperan besar dalam menentukan harga aset ini. Sentimen negatif terhadap Bitcoin, entah itu akibat isu keamanan, penyalahgunaan untuk aktivitas ilegal, atau ketakutan akan gelembung pasar, dapat mempengaruhi minat investor dan harga Bitcoin secara keseluruhan. Selain itu, komentar negatif dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia keuangan dan politik turut mempengaruhi persepsi publik terhadap Bitcoin, sehingga memengaruhi perilaku investor dan harga pasar.