Meskipun terdapat polemik terkait kesiapan IKN, para peneliti memandang bahwa investor tidak terlalu mempertimbangkan acara perayaan HUT RI ke-79 dalam membuat keputusan investasi. Faktor utama yang dipertimbangkan adalah prospek keberlanjutan pembangunan di IKN, seperti jumlah penghuni, perputaran uang, dan kegiatan ekonomi yang akan terjadi di sana. Maka, rencana pembangunan IKN di tahap awal kemungkinan besar akan mengandalkan dana APBN dan BUMN untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Selain itu, para peneliti juga menyoroti bahwa investasi di IKN tidak begitu menguntungkan bagi investor, terutama investor asing. Hingga saat ini, masih belum ada investor asing murni yang berinvestasi di IKN. Sebagian besar komitmen investasi berasal dari investor dalam negeri, BUMN, dan pemerintah, yang tidak bisa dianggap sebagai investasi murni karena kemungkinan besar merupakan penugasan. Dari sudut pandang ini, pembangunan proyek IKN pada tahap awal akan sangat bergantung pada dana dari APBN dan BUMN, bahkan kemungkinan besar melebihi target semula.
Dengan begitu, perubahan proyek IKN dan polemik tersebut menunjukkan bahwa pembangunan IKN di tahap awal hanya akan mengandalkan keuangan negara. Hal ini mengisyaratkan bahwa porsi APBN untuk membangun IKN akan diperbesar agar pembangunan infrastruktur IKN tetap terlaksana. Penugasan dan komitmen dari pemerintah serta BUMN untuk investasi di IKN juga menjelaskan potret bahwa uang negara akan banyak terlibat dalam proyek ini. Kemungkinan besar, porsi APBN yang semula dijanjikan hanya 20 persen akan melonjak bahkan hingga 70 persen.