Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Tunisia telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa sejak 2008. Hal itu menyebabkan tarif bea masuk Tunisia ke Eropa menjadi 0 persen.
“ Hal ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mengekspor produknya ke Eropa melalui Tunisia. Dengan demikian, produk kita akan menjadi lebih kompetitif,” jelasnya kembali.
Misi dagang yang ditargetkan masuk ke Tunisia diikuti oleh 21 pelaku bisnis dari 11 perusahaan dan lembaga berbagai sektor usaha. Disamping itu, misi dagang yang dijalankan ke Maroko diikuti sebanyak 35 pelaku usaha dari 18 perusahaan dan pemerintah daerah Sumatra Barat.