Perangko tidak hanya berfungsi sebagai alat bayar pengiriman pos, melainkan juga objek koleksi yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Terdapat alasan kuat mengapa perangko, terutama yang langka, bisa menjadi investasi yang mengalahkan banyak aset lain.
Sejarah Singkat dan Status Ikonik
Perangko pertama di dunia, Penny Black, diterbitkan di Inggris pada tahun 1840. Kehadirannya merevolusi sistem pos dan komunikasi global, menjadikannya simbol efisiensi dan modernitas pada masanya. Benda kecil ini mulai dicetak di berbagai negara dengan desain yang mencerminkan identitas, sejarah, dan budaya masing-masing.
Awalnya, perangko hanya sekadar barang fungsional. Namun, seiring waktu, orang mulai menyadari keunikan dan keindahan setiap desain. Para kolektor pertama muncul, tertarik pada ragam gambar, warna, dan seri yang berbeda. Perangko tidak lagi hanya selembar kertas, melainkan jendela menuju sejarah suatu bangsa, peristiwa penting, dan potret tokoh-tokoh terkemuka. Koleksi perangko, atau filateli, menjadi hobi yang mengintegrasikan sejarah, seni, dan geografi.
Faktor Kelangkaan dan Kondisi Fisik
Nilai sebuah perangko sangat bergantung pada kelangkaannya. Kelangkaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, jumlah cetakan yang terbatas. Ada perangko yang memang sengaja dicetak dalam jumlah sedikit, mungkin untuk memperingati acara khusus atau karena kesalahan teknis saat pencetakan. Perangko yang dicetak dalam edisi terbatas ini tentu saja akan sangat diburu oleh kolektor.