Tampang.com | Mudahnya akses ke fitur cicilan tanpa kartu kredit atau paylater ternyata tidak selalu berdampak positif. Banyak masyarakat — termasuk yang sudah berpenghasilan tetap — justru terjebak dalam skema utang konsumtif karena belum memahami cara kerja sistem ini secara menyeluruh.
Angka Penggunaan Naik, Tapi Tak Disertai Pemahaman
Menurut data OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2024 baru mencapai 49,68%. Sementara, penggunaan fitur paylater di platform e-commerce dan dompet digital naik drastis hingga 180% dalam setahun terakhir. Celakanya, banyak yang menganggap cicilan ini sebagai “uang tambahan”, bukan hutang yang wajib dikembalikan dengan bunga.