“Pasar properti kelas menengah ke bawah sangat terpengaruh. Mereka yang bergantung pada pembiayaan KPR merasa kesulitan untuk membeli rumah baru,” ungkap Dika, agen properti di Bandung.
Investor Properti Mulai Merasakan Ketidakpastian
Kenaikan suku bunga juga memberikan dampak pada para investor properti yang memanfaatkan pinjaman untuk membeli tanah atau bangunan. Investor yang sebelumnya mendapatkan suku bunga rendah merasa semakin terbebani dengan kenaikan biaya bunga, yang mengurangi margin keuntungan mereka.
“Banyak investor yang menunda proyek-proyek baru atau mengurangi portofolio properti mereka, karena prediksi kenaikan suku bunga ini akan berdampak pada arus kas mereka,” ujar Fajar, seorang pengusaha properti di Surabaya.
Harga Properti yang Cenderung Stagnan
Di tengah ketidakpastian pasar, harga properti di beberapa kota besar Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda stagnasi. Meski harga tanah dan properti di kawasan tertentu masih meningkat, laju kenaikan harga tidak secepat sebelumnya.
“Dibandingkan dengan tahun lalu, harga properti naik sangat moderat. Banyak yang menunggu stabilitas ekonomi sebelum memutuskan untuk membeli,” kata Maya, seorang pengamat pasar properti.
Namun, di beberapa kawasan yang memiliki permintaan tinggi seperti Jakarta dan Bali, harga masih sedikit meningkat, meskipun lebih lambat. “Pasar properti di Jakarta dan Bali tetap menunjukkan beberapa transaksi, namun permintaannya lebih selektif,” tambah Maya.