Rosan juga menyatakan bahwa investasi ini sejalan dengan komitmen global dalam pengembangan energi bersih. Hal ini juga menjadi respons terhadap tren permintaan global terhadap ekosistem industri hijau di Indonesia. Di akhirnya, hal ini dapat memberikan efek positif pada peningkatan investasi dan pembangunan industri yang berkelanjutan di Indonesia.
Adanya investasi dalam sektor energi bersih dan EV ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mencapai target investasi. Hingga September 2024, realisasi investasi di Indonesia telah mencapai Rp1.261,4 triliun, yang setara dengan 76,45% dari target pemerintah sebesar Rp1.650 triliun hingga akhir tahun ini. Mayoritas investasi masih didominasi oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan yang mencapai Rp178 triliun atau setara dengan 14,11% dari total investasi.
Investasi di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi turut memberikan kontribusi signifikan, dengan nilai mencapai Rp147,2 triliun, diikuti oleh sektor pertambangan sebesar Rp132,5 triliun. Namun, investasi dalam ekosistem EV baru masih terhitung kecil, yakni hanya sebesar Rp6,86 triliun. Inilah latar belakang pentingnya kedatangan investor asing yang menanamkan investasi besar dalam pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.