Tampang

JK Optimis Ekonomi Tahun 2018 Bakal lebih Baik

3 Nov 2017 04:26 wib. 1.099
0 0
JK Optimis Ekonomi Tahun 2018 Bakal lebih Baik

Sejatinya sambung Agus, neraca perdagangan positif. Pada semester pertama tahun ini sudah surplus UDS 10 miliar. Perlu diwaspadai transaksi berjalan itu diikuti neraca jasa. Di mana, jasa transportasi memakai luar negeri. Itu menyebabkan tekanan pada neraca jasa. Kemudian, asuransi juga demikian, reasuransi hampir seluruhnya lari keluar negeri. Efeknya, ada defisit pada asuransi dan transportasi. 

Selain itu, ada tekanan dipendapatan yang tecermin dari pendapatan keluar saat membayar bunga karena surat utang dimiliki asing, dan ada banyak forign direct investmen ke ind, dan indonesia harus bayar deviden keluar. ”Tahun depan ekonomi optimistis tumbuh 5,1-5,5 persen. Parlemen setuju 5,4 persen sejalan proyeksi BI. Inflasi akan berada di kisaran 3,5 plus minus 1 persen, stabilitas sistem keuang dan makro ekonomi positif,” yakin mantan Direktur Bank Mandiri itu.

Ketua Kadin Rosan Roeslani kurang lebih mengutarakan hal serupa. Kendati begitu, Rosan mengingatkan ada yang perlu diperhatikan. Pertama soal kebijakan pemerintah tidak konsisten. Inkonsistensi kebijakan pemerintah pusat itu, menghambat investor menanam modal di indonesia. Kalau sekadar demo tidak masalah, karena demo telah masuk salah satu faktor dan pertimbangan pengusaha. ”Problemnya, kebijakan berubah-ubah. Itu berdampak langsung pada kegiatan bisnis pengusaha,” beber Rosan.

Selanjutnya, kedua persoalan kebijakan tenaga kerja. Kalau investasi di indonesia dan pabrik tutup, investor harus membayar kompensasi 32 kali gaji. Dan, itu tidak pernah ada dibelahan dunia lain. Kebijakan tenaga kerja itu sangat menghambat iklim investasi. ”Tetapi kenaikan upah sudah ada formulasi, dan diharap pemerintah konsisten dengan kenaikan itu,” tegasnya.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?