Perusahaan yang pernah meramaikan pasar Indonesia ini melaporkan total pendapatan mencapai 346,99 miliar yuan, setara dengan sekitar Rp 778 triliun untuk kuartal terakhir. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 13,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang jelas menunjukkan bahwa perusahaan ini berada dalam jalur pertumbuhan yang kuat. Analis memperkirakan pendapatan akan mencapai sekitar 332,35 miliar yuan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh LSEG, mencerminkan kehandalan prediksi pasar yang telah dilakukan.
Menariknya, analis dari M Science, Vinci Zhang, menggambarkan hasil yang diperoleh oleh JD.com sebagai performa yang kuat, meskipun ada catatan penting terkait ketergantungan perusahaan terhadap produk elektronik dan peralatan rumah tangga yang mendapat dukungan subsidi dari pemerintah China. Zhang mengungkapkan keraguan mengenai sejauh mana peningkatan pendapatan tersebut terjadi secara organik, menjadikan pertanyaan ini relevan dalam evaluasi kinerja finansial JD.com.
Selain dari bisnis inti mereka, JD.com juga mengembangkan sayap usaha ke bidang-bidang baru. Pada bulan Februari, perusahaan ini mengumumkan rencana untuk memasuki pasar layanan pengiriman makanan. Zhang menjelaskan bahwa sektor bisnis pesan-antar makanan merupakan pelengkap yang ideal bagi struktur bisnis yang ada saat ini. Dengan kekuatan dalam pengelolaan pergudangan dan logistik, memperkenalkan layanan pesan-antar makanan menjadi langkah strategis yang sejalan dan dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam operasional yang sudah ada.
Sebagai informasi tambahan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa JD.com untuk kuartal Oktober hingga Desember berada di angka 9,9 miliar yuan, menggambarkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan laba bersih sebesar 3,4 miliar yuan pada periode yang sama tahun sebelumnya.