Tampang.com | Kasus penipuan investasi kembali menyeruak, kali ini dengan korban mencapai ribuan orang dan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah. Di tengah derasnya promosi "cuan cepat", rendahnya literasi keuangan publik dinilai sebagai celah utama yang terus dimanfaatkan oleh pelaku investasi bodong.
Modus Lama dengan Tampilan Baru
Skema ponzi, arisan online, hingga "trading" berbasis aplikasi terus bertransformasi mengikuti tren digital. Namun ujung-ujungnya, pola penipuan tetap sama: menjanjikan keuntungan besar dalam waktu cepat tanpa risiko yang jelas.