Ahli kanker sering dihadapkan pada berbagai tantangan dalam perawatan mereka, termasuk dalam pengelolaan efek samping obat. Salah satu contoh efek samping yang menjadi perhatian serius adalah anemia aplastik yang dapat dipicu oleh penggunaan obat sakit kepala.
Anemia aplastik adalah kondisi langka namun serius yang terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang cukup. Akibatnya, penderita dapat mengalami kelemahan, mudah lelah, infeksi seringkali, dan masalah perdarahan. Pada penderita kanker, terutama yang sedang menjalani terapi kimiawi, anemia aplastik dapat menjadi masalah serius yang mengganggu perjalanan mereka untuk sembuh.
Obat sakit kepala, seperti aspirin atau ibuprofen, seringkali merupakan pilihan pengobatan sederhana bagi pasien kanker yang mengalami sakit kepala sebagai akibat dari terapi atau kondisi kesehatan mereka. Namun, terlepas dari manfaatnya untuk meredakan sakit kepala, penggunaan obat ini juga telah terkait dengan risiko tinggi terjadinya anemia aplastik pada pasien kanker.