Dari segi sektor, terdapat beberapa sektor yang menjadi pemberat utama bagi IHSG. Sejumlah sektor, seperti sektor keuangan, konsumer nonsikikal, dan kesehatan, menjadi faktor penurun untuk IHSG. Namun demikian, sebagian besar sektor masih tumbuh secara merata di bawah 1 persen. Hal ini menunjukkan adanya potensi kenaikan pada sejumlah sektor yang dapat dimanfaatkan oleh para investor di pasar saham.
Dari segi pergerakan saham individu, terdapat beberapa saham yang menjadi pemimpin dalam kenaikan harga. PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) berhasil meraih kenaikan sebesar 21,75% ke level Rp3.750, disusul oleh PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) yang menanjak 21,45% ke level Rp4.700, dan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) yang tumbuh sebesar 9,52% ke level Rp92. Data mengenai kinerja saham individual ini dapat memberikan gambaran kepada para investor mengenai saham-saham yang memiliki potensi kenaikan yang tinggi.
Di sisi lain, terdapat pula saham-saham yang mengalami penurunan harga. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) turun sebesar 14,59% ke level Rp474, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 7,73% ke level Rp2.150, dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) merosot 5,10% ke level Rp372. Data ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dalam membuat keputusan investasi pada saham-saham tersebut.