Tampang.com | Harga emas melonjak 20% sejak awal 2025, didorong ketidakpastian ekonomi global. Konflik Ukraina-Gaza, perang dagang AS-China, dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed membuat investor beralih ke logam mulia sebagai aset aman.
"Emas adalah alat manajemen risiko utama bagi bank sentral hingga investor ritel," jelas Frank Watson, analis Kinesis Money.
Dolar AS Melemah, Emas Semakin Terjangkau
Pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama turut mendongkrak permintaan emas. Karena harga emas dihitung dalam dolar, logam ini menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri saat nilai dolar turun.