Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa Rusia tidak akan memulai invasi ke Ukraina jika dirinya masih menjabat sebagai presiden. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Trump dalam debat pilpres AS 2024 pada Kamis (27/6) malam waktu AS, di mana ia kembali mencalonkan diri setelah kalah dari Joe Biden pada pilpres AS 2020.
Trump meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menghormatinya karena kebijakan dan tindak tanduknya sebagai pemimpin Amerika Serikat, termasuk dalam penanganan masalah Afghanistan. Menurutnya, hal ini menjadi alasan kuat bagi Putin untuk tidak menginvasi Ukraina jika Trump masih menjabat sebagai presiden.
Dalam debat yang diselenggarakan di CNN Atlanta, Trump menyampaikan pendapatnya dengan tegas, "Para veteran dan tentara kita tidak tahan dengan orang ini. Mereka tidak tahan dengannya, mereka pikir dia adalah panglima terburuk jika Anda memanggilnya begitu." Trump meyakini bahwa para veteran dan tentara Amerika lebih menyukainya daripada kandidat lain, yang dapat menjadi faktor penting dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia.
Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa statusnya sebagai sosok yang dihormati oleh Putin akan menjadi penghalang bagi Rusia untuk melancarkan invasi ke Ukraina. Ia mengklaim bahwa informasi yang ada di Rusia dan Ukraina menyatakan bahwa jika terdapat seorang presiden AS yang dihormati oleh Putin, maka Rusia tidak akan menginvasi Ukraina.
Dalam konteks hubungan internasional antara Amerika Serikat dan Rusia, Trump menyoroti kebijakan pemerintahan Joe Biden dalam menangani situasi di Afghanistan. Menurutnya, kegagalan Biden dalam memilih komandan yang tepat telah menimbulkan banyak korban di pihak Amerika Serikat selama operasi di Afghanistan. Trump menambahkan, "Ketika Putin menyaksikan hal itu, dia melihat ketidakmampuannya (Biden) untuk memecat para jenderal itu seperti saya memecat jenderal."