Menurut Miller, tak ada satu pun negara produsen elektronik yang bisa lepas dari efek kebijakan tarif ini. Negara-negara seperti Vietnam, Taiwan, Jepang, India, dan tentu saja China akan merasakan dampaknya secara signifikan.
Meskipun Miller memperkirakan beberapa negara bisa melakukan negosiasi tarif dengan AS, China tampaknya akan tetap jadi sasaran utama kebijakan keras Trump. Hal ini dinilai akan membuat harga barang-barang elektronik seperti HP, laptop, dan konsol game melambung tinggi di AS.
AS Dulu Bebas Tarif Elektronik, Sekarang Tidak Lagi
Sebelumnya, hingga Januari 2025, AS masih memberikan pembebasan tarif (zero-tariff) untuk produk-produk elektronik dari China, termasuk laptop dan smartphone. Namun dengan kebijakan baru ini, keuntungan itu lenyap. Bagi warga AS yang berniat mengganti gadget mereka, Miller menyarankan agar segera membeli sebelum harga naik dalam beberapa bulan ke depan.
Ia menambahkan, meski tarif berlaku mulai 9 April, kenaikan harga tidak terjadi seketika karena peritel masih mengandalkan stok lama yang belum terkena tarif baru. Namun begitu persediaan lama habis, kenaikan harga akan tak terhindarkan.
“Kalau kamu ingin ganti HP atau laptop, belilah sekarang. Jangan tunggu, karena setelah ini harganya akan gila-gilaan,” tegas Miller.
Deretan Barang yang Akan Melonjak Harganya
Tak hanya elektronik, Miller menyebut banyak produk lain—khususnya dari China—yang akan mengalami kenaikan harga di pasar AS. Daftar barang yang disebutnya mencakup:
-
Perabot rumah tangga
-
Sepatu
-
Microwave dan oven
-
Piring dan perlengkapan makan
-
Gorden dan linen
-
Mainan anak
-
Panel surya
-
Bahan bangunan
-
Kacang mete
-
Lilin
-
Kipas angin dan komponen AC
-
Alat olahraga dan golf
-
Keyboard dan suku cadang otomotif
-
Dekorasi rumah dan ornamen Natal
-
Blender makanan
-
Produk seafood
Lonjakan harga ini dipastikan akan terasa di berbagai segmen pasar, terutama produk rumah tangga dan gaya hidup yang biasanya diimpor dari Asia.