Hanya saja, untuk saat ini Prijono belum bisa mengungkapkan jumlah persentase saham Astra nantinya pada GO-JEK. Dia mengatakan bahwa dana yang Astra suntikan untuk investasi di GO-JEK berasal dari internal cash perusahaannya.
Dia mengatakan selanjutnya Astra International akan mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama untuk meningkatkan produktivitas. "Ini untuk mendorong masyarakat masuk ke sektor ekonomi formal," jelas Prijono.
Dia mengharapkan investasi tersebut akan memungkinkan mendorong kemajuan digitalisasi Astra International. Prijono menilai bahwa investasi yang mereka lakukan di GO-JEK juga bisa mempercepat perkembangan digitalisasi di Astra International.
Pihaknya juga mengaku bahwa investasi tersebut merupakan investasi jangka panjang yang dalam arti mereka percaya bahwa di masa yang akan datang akan mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak. "Gojek baru tujuh tahun. Tidak ada juga investasi sekejap. Yang penting kami percaya ini menjadi investasi jangka panjang dan memberi nilai tambah bagi kedua belah pihak," ujar Prijono.