Tampang.com | Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, mengungkapkan bahwa aktivitas organisasi masyarakat (ormas) di sejumlah daerah telah menyebabkan kerugian besar terhadap investasi industri di Indonesia. Menurutnya, total kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai ratusan triliun rupiah, baik dari anggaran yang telah dikeluarkan oleh investor maupun investasi yang akhirnya batal masuk ke Indonesia.
"Itu sih udah pasti. Menurut saya, kalau dihitung semuanya, bukan cuma yang keluar, tapi juga yang enggak jadi masuk, itu bisa ratusan triliun juga tuh. Ratusan triliun," ujar Sanny dalam sebuah wawancara.
Ia menegaskan bahwa keberadaan ormas yang sering kali mengganggu jalannya proyek investasi menjadi tantangan besar bagi industri nasional. Padahal, pemerintah telah berupaya keras menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.
- Investor Ragu, Industri Terhambat
Sanny mengungkapkan bahwa berbagai ormas sering kali mempersulit masuknya investasi di daerah. Investor yang ingin menanamkan modal di kawasan industri menghadapi berbagai hambatan, mulai dari pungutan liar, tekanan sosial, hingga aksi demonstrasi yang menghambat pembangunan.
"Begitu investor masuk ke daerah, udah. Dikerjain habis-habisan," tegasnya.
Ia menilai bahwa kejadian semacam ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah dan aparat penegak hukum, karena akan berdampak buruk terhadap citra investasi Indonesia di mata dunia.