Dampak Kenaikan Biaya Hidup
Survei juga mengungkapkan bahwa 92,6% responden merasa terdampak oleh kenaikan biaya hidup di Singapura. Kelompok usia 21 hingga 24 tahun dan mereka yang berpenghasilan rendah merasakan dampak paling signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh status mereka yang masih bersekolah atau baru memulai karier, dengan pendapatan dan tabungan yang terbatas.
Penggunaan layanan paylater di kalangan generasi muda berpenghasilan tinggi di Singapura mencerminkan perubahan dalam perilaku keuangan. Mereka memanfaatkan fleksibilitas pembayaran untuk mengelola likuiditas dan menyesuaikan diri dengan biaya hidup yang meningkat. Meskipun demikian, penting bagi individu untuk tetap bijak dalam menggunakan layanan ini agar tidak terjebak dalam utang yang tidak terkendali.