Metode pembayaran paylater, yang memungkinkan konsumen untuk membeli sekarang dan membayar nanti, telah menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, tren ini juga menarik perhatian generasi muda berpenghasilan tinggi di Singapura.
Sebuah survei gabungan oleh Institute of Policy Studies (IPS) dan Channel News Asia (CNA) mengungkapkan bahwa hampir 7 dari 10 anak muda Singapura telah menggunakan layanan paylater, termasuk mereka yang berpenghasilan hingga 10.000 SGD (sekitar Rp128 juta).
Tren Penggunaan Paylater di Kalangan Anak Muda Singapura
Survei tersebut meneliti perilaku keuangan masyarakat berusia 21 hingga 39 tahun di Singapura, termasuk sikap mereka terhadap utang, menabung, dan perencanaan masa depan.
Hasilnya menunjukkan bahwa 65,4% responden pernah menggunakan layanan paylater. Kelompok usia 30 hingga 34 tahun merupakan pengguna terbanyak, dengan 72,3% di antaranya telah menggunakan layanan ini. Sementara itu, 53,2% responden berusia 21 hingga 24 tahun juga tercatat sebagai pengguna paylater.