Hal ini tentunya menjadi pertimbangan penting bagi para pembuat kebijakan yang sedang berkumpul di Washington dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF). Mereka sedang membahas apakah langkah pengurangan suku bunga yang besar mungkin dibutuhkan untuk menghindari ketertinggalan dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini.
Penurunan angka inflasi baru-baru ini, yang saat ini hanya mencapai 1,7%, telah mendorong investor untuk meningkatkan taruhan mereka pada langkah-langkah pelonggaran moneter. Pasca pemotongan suku bunga yang pertama dalam siklus ini, para investor kini memprediksi kemungkinan adanya serangkaian pemotongan suku bunga di masa mendatang. Bahkan, mereka memperkirakan bahwa serangkaian pemotongan suku bunga ini akan berujung pada suku bunga simpanan sebesar 2% pada pertengahan tahun depan.
Lebih lanjut, survei ECB juga memperlihatkan bahwa konsumen di Eropa tetap pesimis terhadap prospek ekonomi, dengan memprediksi akan terjadi kontraksi sebesar 0,9% dalam kurun waktu 12 bulan ke depan. Angka ini sama dengan hasil survei bulan sebelumnya, menunjukkan ketidakpastian yang masih meliputi pasar konsumen di Eropa.