Tentu saja, kabar baik ini tidak berarti bahwa kita boleh bersantai dalam menjaga keberlanjutan Dana Jaminan Sosial. Proyeksi yang membaik ini sebagian besar disebabkan oleh kondisi perekonomian yang kuat, termasuk pertumbuhan lapangan kerja yang tinggi serta upah yang meningkat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan demografis, seperti penuaan penduduk, dan potensi tekanan pada sistem kesehatan yang terkait dengan manfaat Jaminan Sosial dapat mengubah proyeksi ini.
Oleh karena itu, penting untuk tetap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan Jaminan Sosial jangka panjang. Misalnya, mereformasi program ini untuk memperhitungkan perubahan demografis yang terus berlangsung, mengoptimalkan struktur pajak yang mendukung pendanaan program ini, serta memperluas upaya untuk mendorong partisipasi lebih banyak orang dalam tenaga kerja sehingga kontribusi ke Dana Jaminan Sosial dapat terus meningkat.
Selain itu, perlu adanya edukasi mengenai pentingnya perencanaan keuangan yang bijaksana, terutama di kalangan masyarakat yang terbiasa mengandalkan manfaat Jaminan Sosial sebagai satu-satunya sumber pendapatan pensiun. Melalui program edukasi dan literasi keuangan, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri secara lebih baik untuk memasuki tahap pensiun, sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada dana jaminan sosial.