Tampang

Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Industri di Indonesia: Indofood Hingga Sritex

25 Jun 2024 21:49 wib. 76
0 0
Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Industri di Indonesia: Indofood Hingga Sritex
Sumber foto: iStock

Beban ini juga diperparah oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang dolar AS. Utang yang harus dibayarkan dalam dolar AS akan meningkat secara otomatis akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Salah satu emiten yang dirugikan dari kondisi ini adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selain itu, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) juga merasakan dampak negatif dari pelemahan rupiah karena memiliki utang dalam dolar AS. Sektor farmasi juga menghadapi tekanan serupa dengan masih tingginya ketergantungan pada impor bahan baku.

Salah satu emiten tekstil yang nyaris bangkrut adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL). Sritex mulai karam tertimbun utang, padahal Sritex merupakan perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun dan sempat berjaya karena kualitas produknya.

Sritex memiliki masalah kesehatan keuangan akibat utang yang menggunung. Pada semester I 2023, Sritex menanggung defisit modal atau ekuitas negatif karena jumlah liabilitas yang lebih besar dari aset. Ini berarti kondisi Sritex di ambang kebangkrutan sebab jumlah jika hutang jatuh tempo tidak bisa dibayar, bahkan ketika menjual aset pun tidak mampu menutupi semua hutang.

Jumlah liabilitas Sritex adalah sebesar US$1,57 miliar atau Rp23,8 triliun (kurs=Rp15.200/US$). Sementara jumlah aset Sritex hanya US$707,43 juta atau Rp10,75 triliun, sedangkan defisit modal sebesar US$707,46 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Ahok Gugat Cerai Veronica, Hoax?
0 Suka, 0 Komentar, 8 Jan 2018
Anak Lahir Caesar Berisiko Obesitas
0 Suka, 0 Komentar, 20 Agu 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%