Demam kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah membagi pendapat publik dengan berbagai pandangan. Satu hal yang masih menjadi diskursus adalah keyakinan bahwa teknologi itu akan menggantikan beberapa pekerjaan manusia.
Menurut laporan McKinsey Global Institute, ada beberapa profesi yang duluan tergantikan oleh AI. Puluhan juta orang Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menghadapi apa yang disebut transisi pekerjaan pada tahun 2030 mendatang. Ini terjadi saat pekerjaan berubah secara signifikan atau hilang karena adanya AI.
Otomatisasi diperkirakan bisa menggantikan tugas manusia mencapai 30% dari jam kerja dalam ekonomi AS, menurut laporan Wealthup. Proyeksi pekerjaan yang mungkin terganggu dengan AI juga telah dilaporkan.
Di masa depan, pekerjaan-pekerjaan seperti juru tulis, penjaga toko fisik, asisten administratif, kasir, buruh pabrik, dan layanan makanan dapat terancam punah. McKinsey meramalkan bahwa ada penurunan signifikan dalam pekerjaan ini, dan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) juga menyebutkan angka penurunan yang cukup besar.
1. Juru Tulis (Resepsionis, Pengarsipan, Penggajian, Catatan Inventaris Barang, dkk)
McKinsey memprediksi penurunan pekerjaan juru tulis mencapai 1,6 juta pada tahun 2030 mendatang. Lebih rinci, juru tulis keuangan diperkirakan menurun lebih dari 14%, juru tulis arsip dan penggajian serta pencatatan waktu sebesar 16%, dan juru tulis informasi lebih dari 18% pada tahun 2032.
2. Penjaga Toko Fisik
McKinsey memperkirakan 830 ribu pekerjaan penjaga toko fisik akan hilang di AS pada tahun 2030, sementara BLS juga menyebutkan penurunan sekitar 80 ribu pada tahun 2032
3. Asisten Administratif
Pada 2030, McKinsey melaporkan posisi asisten administratif akan berkurang hingga 710 ribu. Sementara BLS memperkirakan penurunan hingga setengah lusin kategori, dengan yang paling banyak di sektor hukum dan perkiraannya mencapai 22% pada 2032.