4. Kasir
Laporan McKinsey menyebutkan pengurangan 630 ribu pekerjaan kasir pada tahun 2030, dan BLS memproyeksikan 348.100 pada tahun 2032.
Namun, tren penurunan mungkin akan berubah karena raksasa ritail telah menghilangkan mesin kasir mandiri pada toko tertentu karena masalah keamanan dan kehandalan teknologi.
5. Buruh Pabrik
Pekerjaan ini terkait tugas manual di jalur perakitan. McKinsey mengatakan bahwa 36% jam kerja bisa dipengaruhi oleh otomatisasi dalam manufaktur, sementara BLS memprediksi adanya penurunan pekerjaan hingga 9,3% dalam 10 tahun ke depan.
6. Layanan Makanan
McKinsey mengatakan bahwa potensi tergantikan otomatisasi dalam industri layanan makanan yang mencakup restoran, katering, kafetaria, hingga perusahaan penjual otomatis sangat tinggi. BLS memperkirakan akan ada penurunan pada industri sekitar 4,8% tahun 2032 karena alasan tertentu.
Perluasan pengaruh kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kerja bukan hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga di banyak negara lainnya. Di Indonesia pun, perkembangan teknologi AI juga diharapkan dapat memberikan efisiensi, sementara di sisi lain potensi menggantikan pekerjaan manusia juga menjadi isu yang perlu diperhatikan.
Seiring dengan berkembangnya AI, diharapkan adanya penyesuaian dalam dunia kerja, baik dari sisi pelatihan tenaga kerja maupun perubahan dalam paradigma kerja. Diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk menjaga keberlangsungan pekerjaan manusia dalam era AI ini.
Hal ini menuntut adanya kesiapan dari pemerintah, perusahaan, dan individu untuk terlibat dalam transformasi dunia kerja. Pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri masa depan, pembangunan infrastruktur teknologi, serta pengaturan kebijakan yang mendukung adaptasi terhadap perubahan ini menjadi sangat penting.