Muhammad Fajrin, seorang montir dari Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare Sulawesi Selatan, menjadi sorotan karena berhasil menemukan solusi kreatif dalam menghadapi kelangkaan elpiji yang semakin mahal di pasaran. Dengan mengubah limbah oli bekas menjadi bahan bakar kompor, Fajrin telah memberikan kontribusi besar dalam menyediakan alternative energi bagi masyarakat di sekitarnya.
Saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa kelangkaan dan kenaikan harga elpiji telah mendorong banyak orang untuk mencari alternatif lain dalam memasak. Hal ini terutama dirasakan oleh masyarakat di daerah pedesaan dan pelosok, di mana akses terhadap elpiji seringkali sulit dan harganya pun semakin tidak terjangkau. Muhammad Fajrin, yang telah lama bekerja sebagai montir, akhirnya memutuskan untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
Fajrin memulai eksperimennya dengan mengumpulkan limbah oli bekas dari kendaraan-kendaraan yang datang ke bengkelnya. Dengan pengetahuan dan kreativitasnya, Fajrin berhasil mengolah limbah oli tersebut menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk kompor. Proses ini melibatkan pemurnian dan pencampuran oli bekas dengan bahan-bahan lain untuk menghasilkan bahan bakar yang dapat terbakar dengan baik dan aman.
