Membentuk Pasar Tenaga Kerja Global yang Kompetitif
Gig economy juga membuka pintu bagi kompetisi global yang lebih ketat. Dengan platform digital, seorang desainer grafis di Indonesia bisa bersaing langsung dengan desainer dari India, Eropa Timur, atau Amerika Latin. Ini berarti standar harga jasa tidak lagi hanya ditentukan oleh pasar lokal, tetapi juga oleh rata-rata harga global. Bagi keahlian yang sangat diminati, ini bisa berarti peningkatan potensi penghasilan karena akses ke klien internasional. Tapi bagi keahlian yang umum, ini bisa berarti tekanan upah karena harus bersaing dengan tarif yang lebih rendah dari negara lain.
Perusahaan pun diuntungkan karena bisa mengakses talenta global dengan biaya yang lebih efisien. Ini mengubah cara perusahaan mengalokasikan anggaran untuk sumber daya manusia dan bisa jadi memengaruhi struktur gaji internal mereka, karena semakin banyak tugas yang bisa di-"gig-kan" ke pihak luar dengan tarif yang fleksibel.
Gig economy memang mengubah standar gaji, bukan selalu dalam artian menaikkannya secara merata, melainkan mengubah definisinya. Dari kepastian gaji bulanan, kita bergeser ke model pendapatan berbasis performa dan proyek yang menawarkan fleksibilitas, tapi juga menuntut kemandirian finansial dan adaptasi terhadap persaingan global.