Di sisi lain, investor aktif memiliki peluang untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi, asalkan strategi dan keputusan mereka tepat. Namun, tingginya frekuensi transaksi berarti biaya investasi mereka juga lebih besar. Risiko kehilangan modal juga lebih tinggi, terutama jika mereka sering melakukan cut loss saat hasil investasi tidak sesuai harapan.
Pertanyaannya kemudian adalah, mana yang lebih baik di antara kedua strategi ini? Sebenarnya, kedua strategi ini bisa saling melengkapi untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang. Keduanya memiliki potensi untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan kekayaan di masa depan.
Untuk lebih memahami kedua mekanisme ini, serta menentukan strategi yang lebih tepat untuk investasi Anda, dapat bergabung dalam Kelas Cuan Jangan Jadi Cenayang, Begini Cara Baca Laporan Keuangan. Dengan mengikuti kelas ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dalam mengelola portofolio investasi Anda.
Inilah pentingnya perencanaan keuangan yang matang. Dalam pengelolaan investasi, sangat penting untuk mempertimbangkan risiko dan tujuan keuangan jangka panjang Anda. Dengan memahami tren pasar dan pola perilaku investasi, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengatur aset finansial Anda.