Insiden ini terjadi ketika speedboat milik Basarnas Ternate yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi evakuasi mengalami ledakan mendadak. Berdasarkan kesaksian awal, ledakan tersebut berasal dari bagian mesin kapal, yang kemudian memicu kebakaran hebat di atas speedboat.
Beberapa awak kapal berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke laut, sementara Sahril Helmi, yang ikut dalam perjalanan untuk meliput kegiatan Basarnas, dinyatakan hilang setelah insiden tersebut. Tim penyelamat segera melakukan pencarian di sekitar lokasi, namun hingga saat ini korban belum ditemukan.
Salah satu tantangan terbesar dalam pencarian ini adalah kondisi cuaca yang cukup ekstrem di perairan Maluku Utara. Gelombang tinggi dan angin kencang menjadi hambatan bagi tim pencari, terutama dalam melakukan penyelaman di titik-titik yang dianggap krusial.
Meskipun demikian, Basarnas memastikan bahwa pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan. Selain pencarian melalui jalur laut, tim SAR juga melakukan pemantauan udara untuk mencari tanda-tanda keberadaan korban.