Selama masa kolonial, sepeda ontel menjadi salah satu alat transportasi kuno yang mampu menghubungkan berbagai daerah. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan bisa menggunakan sepeda ini untuk pergi ke pasar, sekolah, atau bahkan menjalani rutinitas sehari-hari. Dalam banyak hal, sepeda ontel tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai simbol kemandirian dan kebebasan bagi rakyat Indonesia.
Sebagai salah satu ikon sejarah, sepeda ontel kini telah menjadi bagian dari warisan budaya yang dilestarikan di beberapa daerah. Bahkan, di kota-kota seperti Yogyakarta dan Bandung, sepeda ontel sering digunakan dalam berbagai acara budaya dan festival. Sering kali, para wisatawan juga dapat menyewa sepeda ontel untuk menjelajahi kota, merasakan atmosfer masa lalu, dan mengagumi arsitektur serta keindahan alam yang ada.
Masyarakat modern saat ini semakin menyadari pentingnya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Kehadiran sepeda ontel kembali menarik perhatian, terutama di kalangan generasi muda yang tertarik pada gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Banyak yang mulai beralih ke sepeda sebagai pilihan transportasi, dengan sepeda ontel sebagai salah satu alternatif yang menarik.